Jejak cerita – Teh manis adalah salah satu minuman favorit di Indonesia yang sering kali menjadi pelengkap menyenangkan pada saat makan atau bersantai. Minuman ini dibuat dengan cara menyeduh teh dan menambahkan gula atau pemanis seperti sirup, yang dapat dinikmati dalam kondisi panas atau dingin. Meskipun teh manis memiliki rasa yang menyegarkan dan nikmat, konsumsi berlebihan dari minuman ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Berikut adalah empat efek samping yang bisa terjadi jika Anda mengonsumsi teh manis setiap hari secara berlebihan.
Salah satu bahaya kesehatan utama dari konsumsi teh manis berlebihan adalah meningkatnya risiko diabetes tipe 2. Berdasarkan laporan dari Medical News Today, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa minuman yang tinggi gula, termasuk teh manis, berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Gula dalam teh manis dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa dalam darah, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi sensitivitas insulin tubuh. Ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, maka risiko terkena diabetes tipe 2 menjadi lebih tinggi. Selain itu, penambahan gula atau pemanis buatan dapat mengurangi manfaat kesehatan yang semestinya diperoleh dari konsumsi teh itu sendiri, seperti antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
“Baca juga: Hari Hepatitis Sedunia 2024”
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis dalam jumlah tinggi dapat mengakibatkan peningkatan risiko resistensi insulin dan hiperinsulinemia. Hiperinsulinemia adalah kondisi di mana tubuh memproduksi hormon insulin dalam jumlah berlebih namun tidak dapat memanfaatkan insulin secara efektif untuk mengolah gula dalam darah. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi, yang bisa merusak pembuluh darah di ginjal dan berujung pada gagal ginjal kronis. Gagal ginjal adalah kondisi serius di mana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa konsumsi gula yang tinggi, termasuk gula yang ada dalam teh manis, berkontribusi besar terhadap obesitas. Gula merupakan jenis karbohidrat yang mengandung kalori tinggi tanpa memberikan nutrisi penting lain seperti serat atau protein. Dikutip dari Healthline, kalori yang berasal dari gula adalah sumber kalori kosong yang tidak memberikan manfaat nutrisi. Asupan kalori yang tinggi tanpa keseimbangan nutrisi dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat. Apalagi, jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat. Seperti pola makan yang seimbang dan rutinitas olahraga, risiko obesitas menjadi semakin besar. Obesitas sendiri adalah faktor risiko utama untuk berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan hipertensi.
“Simak juga: Menjaga Kesehatan Ginjal Anak, IDAI Bagikan Lima Tips Penting:
Kebiasaan mengonsumsi minuman manis, termasuk teh manis, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Menurut American Heart Association, konsumsi minuman manis secara rutin dapat meningkatkan risiko penyumbatan arteri sebesar 26 persen dan risiko terkena stroke sebesar 21 persen. Gula yang tinggi dalam diet dapat meningkatkan kadar glukosa dan insulin dalam darah. Yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan obesitas. Obesitas dan kadar glukosa yang tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan bahwa kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada sistem kardiovaskular.
Meskipun teh manis adalah minuman yang banyak disukai karena rasanya yang enak, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit serius. Disarankan untuk membatasi konsumsi teh manis dan memilih alternatif minuman yang lebih sehat. Menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan memantau asupan gula adalah langkah-langkah penting untuk hidup sehat. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengurangi konsumsi gula, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.