Jejak cerita – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, dengan total investasi yang telah mencapai Rp 140,7 triliun. Angka ini merupakan gabungan dari dana yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan kontribusi dari sektor swasta. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono baru-baru ini mengungkapkan detail dari investasi besar ini, yang menunjukkan komitmen serius untuk mewujudkan visi IKN sebagai ibu kota masa depan Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa dari total investasi sebesar Rp 140,7 triliun, dana yang dialokasikan dari APBN mencapai Rp 84,5 triliun. Dana ini digunakan untuk membiayai sekitar 108 paket pekerjaan yang sedang berlangsung. Dana APBN ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan infrastruktur dasar dan fasilitas publik di IKN dapat dibangun dengan standar tinggi.
“Baca juga: Hyundai Motor Company Investasi untuk Mobil Listrik di Thailand”
“Sejauh ini, dari APBN sudah ada sekitar Rp 85 triliun yang dialokasikan, tepatnya Rp 84,5 triliun, untuk 108 paket pekerjaan. Sedangkan investasi dari sektor swasta mencapai Rp 56,2 triliun, yang telah dialokasikan untuk 55 proyek,” ujar Basuki dalam acara di Embung MBH IKN pada Senin (12/8/2024).
Sementara itu, investasi dari sektor swasta juga menunjukkan angka yang signifikan. Total investasi swasta mencapai Rp 56,2 triliun yang telah dialokasikan untuk berbagai proyek penting, termasuk yang telah memulai pembangunan (groundbreaking). Hal ini menunjukkan kepercayaan besar dari investor terhadap prospek dan potensi IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Pada hari yang sama, sebanyak empat proyek besar di Ibu Kota Nusantara melaksanakan groundbreaking, menandai dimulainya fase konstruksi. Total investasi untuk keempat proyek ini mencapai Rp 4,97 triliun. Proyek-proyek ini melibatkan berbagai sektor, dari properti hingga perbankan, yang menunjukkan keberagaman investasi yang masuk ke IKN.
“Sore ini, kami menyaksikan groundbreaking dari Swiss-Belhotel, BCA, RGE, dan Intiland, dengan total investasi mencapai Rp 4,9 triliun. Ini mencakup sektor properti, hotel, dan perbankan,” tambah Basuki.
Proyek IKN adalah salah satu inisiatif terpenting pemerintah Indonesia untuk mendukung pemerataan pembangunan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Dengan investasi yang signifikan dari kedua sektor, baik APBN maupun swasta, proyek ini diharapkan dapat menciptakan infrastruktur yang modern dan berkelanjutan.
“Simak juga: Termiskin di Dunia, Potret Kehidupan di Negara Burundi”
Investasi APBN difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, sedangkan investasi swasta berperan dalam mengembangkan area-area komersial, residensial, dan fasilitas pendukung lainnya. Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta ini penting untuk memastikan IKN dapat berkembang dengan cepat dan efektif.
Dengan total investasi yang mencapai Rp 140,7 triliun, IKN diharapkan dapat menjadi simbol dari kemajuan dan inovasi Indonesia. Proyek ini diharapkan tidak hanya menyediakan infrastruktur yang diperlukan tetapi juga memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Keberhasilan pembangunan IKN akan sangat bergantung pada kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Kami berharap proyek-proyek ini tidak hanya memenuhi standar tinggi dalam hal kualitas pembangunan tetapi juga dapat menciptakan dampak positif. Yang berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia,” tutup Basuki.
Pembangunan IKN yang sedang berlangsung adalah contoh nyata dari komitmen Indonesia untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Melalui investasi infrastruktur yang strategis dan kolaboratif. Dengan terus mendukung dan memantau kemajuan proyek ini, diharapkan IKN dapat segera menjadi pusat pertumbuhan dan inovasi di Indonesia.