Jejak cerita – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memproyeksikan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu ke depan. Pada konferensi pers di kantor pusat BI, Perry Warjiyo menegaskan bahwa kebijakan moneter yang ditempuh BI berpotensi memberikan dampak positif signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Menurutnya, penguatan sebesar 1,21% pada Juli 2024 dibandingkan dengan akhir Juni 2024 mencerminkan efektivitas dari serangkaian langkah BI dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Perry Warjiyo menjelaskan bahwa strategi BI dalam memitigasi dampak pelambatan ekonomi global telah mampu memberikan dukungan yang kuat terhadap stabilitas mata uang Indonesia. Kebijakan tersebut mencakup pengaturan suku bunga acuan dan intervensi pasar yang tepat waktu, yang secara keseluruhan membantu menguatkan posisi rupiah di pasar valuta asing.
Selain faktor kebijakan internal BI, Perry Warjiyo juga menyoroti fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat. Meskipun tercatat depresiasi sebesar 4,84% sejak akhir tahun sebelumnya, rupiah masih menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa mata uang regional. Peso Filipina, baht Thailand, dan won Korea Selatan misalnya, mengalami depresiasi yang lebih signifikan dalam periode yang sama.
Dalam pandangannya, Perry Warjiyo meyakini bahwa rupiah memiliki potensi untuk terus menguat di masa mendatang. Hal ini didukung oleh kondisi inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi domestik yang stabil. Prediksi ini memberikan optimisme terhadap potensi arus masuk modal asing yang lebih besar ke Indonesia. Yang diharapkan akan berkontribusi positif terhadap ekonomi nasional secara keseluruhan.
“Simak juga: Krisis Tekstil, Aksi Massa di Depan Kantor Sri Mulyani”
Meskipun prospek penguatan rupiah terlihat positif. Perry Warjiyo juga mengakui bahwa tantangan global yang berkelanjutan tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Volatilitas pasar global dan perubahan kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi secara signifikan nilai tukar rupiah di masa mendatang. Oleh karena itu, BI tetap berkomitmen untuk menjaga kewaspadaan dan responsivitas dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks.
Dengan demikian, pernyataan Perry Warjiyo tentang proyeksi positif terhadap nilai tukar rupiah. Memberikan gambaran yang lebih lengkap dan optimis tentang arah ekonomi Indonesia. Kebijakan moneter yang proaktif dan dukungan terhadap fundamental ekonomi. Diharapkan mampu menguatkan posisi rupiah dalam jangka panjang. Menjadikannya salah satu faktor penopang kestabilan ekonomi nasional di tengah tantangan global yang terus berkembang.