Jejak Cerita – Kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam pengobatan kanker pada anak-anak, namun tidak terlepas dari berbagai efek samping yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A.(K), dokter spesialis anak dan ahli hematologi onkologi dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI), memberikan wawasan mengenai efek samping tersebut serta strategi perawatannya di rumah.
Dr. Anky menjelaskan bahwa efek samping kemoterapi pada anak dapat bervariasi, termasuk depresi sumsum tulang belakang, gangguan saluran pencernaan, perubahan pada mulut dan tenggorokan, hilangnya indra perasa, rambut rontok, serta masalah pada kulit dan kuku. Setiap efek samping ini memerlukan pendekatan perawatan yang khusus dan pemantauan yang cermat dari orang tua.
Anak dapat mengalami penurunan jumlah sel darah putih (neutropenia), sel darah merah (anemia), dan trombosit (trombositopeni).
Perawatan di rumah mencakup kebersihan yang baik, menjaga pola makan sehat, dan menghindari kerumunan serta kontak dengan orang sakit.
”Baca juga: Menghindari Kombinasi yang Salah, 7 Bahan yang Sebaiknya Dihindari Saat Minum Teh“
Termasuk mual, muntah, diare, atau konstipasi.
Penanganan meliputi pengaturan diet, pemilihan makanan yang sesuai, dan perawatan untuk mengurangi gejala seperti mual dan diare.
Mulut kering, perubahan rasa pengecapan, atau infeksi pada gusi dan lidah.
Perawatan meliputi kebersihan mulut yang baik, pemilihan makanan yang lembut dan mudah ditelan, serta menjaga hidrasi yang cukup.
Anak mungkin mengalami perubahan pada pengecapan makanan, seperti rasa pahit yang berlebihan atau kehilangan rasa manis.
Strategi perawatan mencakup penyediaan makanan yang lebih bervariasi dan stimulasi sensorik yang tepat.
Rambut rontok umumnya terjadi dalam beberapa minggu setelah memulai kemoterapi, sementara masalah kulit seperti kering, gatal, atau sensitif terhadap sinar matahari juga dapat muncul.
Perawatan termasuk menjaga kelembapan kulit, penggunaan pelindung sinar UV, dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperburuk kondisi kulit.
”Simak juga: 5 Rahasia Membuat Es Kopi Lezat yang Ramah Diet dan Bantu Turunkan Berat Badan!“
Dr. Anky menegaskan pentingnya orang tua untuk memantau kondisi anak secara teratur dan segera merespons jika ada gejala yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut, seperti demam yang tidak kunjung reda atau perdarahan yang tidak wajar. “Pemahaman mendalam mengenai tatalaksana perawatan efek samping kemoterapi di rumah akan membantu memastikan kualitas hidup anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker tetap terjaga,” tambahnya.
Dengan dukungan yang tepat dari tim medis dan peran orang tua yang proaktif, anak-anak yang menjalani kemoterapi dapat menghadapi proses pengobatan dengan lebih baik dan mendapatkan kesempatan untuk pemulihan yang optimal.