Jejak cerita – Dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024 yang semakin mendekat, sosok Jusuf Hamka menjadi sorotan utama setelah Partai Golkar mengusulkan namanya untuk mendampingi Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, sebagai calon wakil gubernur. Jusuf, yang akrab disapa “Babah Alun”, dengan santai mengungkapkan bahwa jika pasangan ini resmi terbentuk, mereka akan menggunakan tagline “Kabah”, singkatan dari Kaesang-Babah. “Kalau jadi (berpasangan) nanti Kabah. Kaesang-Babah katanya,” ujar Jusuf di kawasan Taman Patra, Kuningan, Jakarta, pada Sabtu (13/7/2024).
Jusuf Hamka mengekspresikan keterkejutannya saat ditunjuk untuk mendampingi Kaesang. “Mendadak saya dipanggil, terus dibilang ‘kamu ditunjuk kalau Pak Kaesang mau maju ini wakilnya’,” ceritanya. Meski merasa tidak memiliki dana logistik untuk dibagikan, Jusuf mengisyaratkan kesiapannya untuk menerima tantangan ini, “Kalau Pak Airlangga siap, saya ya (siap) perintah. Harus siap.”
”Baca juga: Menuju Pilkada Pemalang 2024, Analisis Elektabilitas dan Kinerja Mansyur Hidayat“
Dalam pandangannya, usia bukanlah penghalang. Ia menyatakan bahwa pimpinan Partai Golkar seharusnya yang memberi penilaian terhadap sosok Kaesang yang lebih muda darinya. “Tut Wuri Handayani,” katanya, merujuk pada semangat untuk memberikan dorongan dari belakang.
Di balik candaan dan tagline yang menggelitik, Jusuf Hamka menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta. Ia berjanji untuk membawa program-program konkret jika terpilih, termasuk sekolah, transportasi, dan kesehatan gratis. “Kalau rakyat membutuhkan logistik, saya tidak bisa menjanjikan logistik, tetapi saya bisa menjanjikan kesejahteraan,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan inisiatifnya yang sudah berjalan sejak 2018, yaitu program “Nasi Kuning Babah Alun”. Program ini menawarkan makanan dengan harga terjangkau, membantu masyarakat sekaligus memberdayakan UMKM. “Saya beli nasinya dari UMKM, jadi win-win semuanya,” jelasnya.
Jusuf optimis dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta yang mencapai Rp96 triliun. “Rakyat Jakarta ini perlu transportasi gratis, sekolah gratis, kesehatan gratis. Semua disubsidi aja karena APBD ada Rp96 triliun, gitu aja kok repot,” ucapnya. Ia percaya bahwa dengan pengelolaan yang baik, semua program ini dapat terlaksana.
”Simak juga: Perubahan Wantimpres Jadi DPA Bertentangan dengan Konstitusi dan Semangat Reformasi“
Usulan untuk pasangan Kaesang-Jusuf tidak lepas dari pandangan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Menurutnya, Jusuf Hamka adalah sosok yang berpengalaman di dunia konstruksi, yang dibutuhkan Jakarta untuk mengatasi masalah kemacetan. “Saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun,” ungkap Airlangga.
Dengan keunikan dan visi yang jelas, duet Jusuf Hamka dan Kaesang Pangarep bisa menjadi alternatif segar bagi pemilih Jakarta. Apakah tagline “Kabah” ini akan menjadi kenyataan atau hanya sekadar guyonan, yang pasti, masyarakat Jakarta menantikan program-program inovatif yang dapat membawa perubahan. Keberanian Jusuf Hamka untuk maju meski di tengah keterbatasan menjadi contoh semangat kepemimpinan yang patut dicontoh.