jejakcerita.com – Sebuah video yang memperlihatkan insiden penginjakan pemain futsal viral di media sosial. Kejadian penginjakan pemain futsal tersebut terjadi dalam turnamen futsal yang diadakan di salah satu universitas di Solo, tepatnya pada Kompetisi Pekan Olahraga Sebelas Maret. Video yang beredar menampilkan momen ketika seorang pemain terjatuh dan diinjak oleh pemain lain, memicu perhatian publik.
” Baca Juga: Kebakaran di Ruko Mampang Prapatan, Jakarta Selatan “
Ketua Asosiasi Futsal Kota Solo, Argya Setya Wimala, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan resmi dari panitia dan wasit terkait insiden tersebut pada Selasa (22/10/2024) malam. Pada hari berikutnya, Rabu (23/10/2024), Asosiasi Futsal Kota Solo langsung menggelar rapat terbatas untuk membahas masalah ini. Berdasarkan laporan yang diterima, korban berasal dari Fakultas Pertanian, sedangkan pelaku penginjakan berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Korban yang berinisial R segera dilarikan ke RSUD dr Moewardi Solo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Argya menjelaskan bahwa korban menjalani pemeriksaan CT Scan untuk memastikan kondisi kepala dan lehernya. Beruntung, hasil CT Scan menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan serius pada tulang kepala maupun leher korban. Namun, korban mengalami pembengkakan yang diduga akibat benturan yang terjadi selama pertandingan.
Menyusul insiden ini, Asosiasi Futsal Kota Solo memberikan sanksi kepada pemain Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang terlibat dalam kejadian tersebut. Pemain berinisial JSAP dijatuhi hukuman larangan bermain futsal selama satu tahun di semua turnamen futsal yang berada di bawah naungan Asosiasi Futsal Kota Solo. Sanksi ini diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi pemain lain untuk menjunjung tinggi sportivitas dalam kompetisi olahraga.
” Baca Juga: Hubungan Dekat Donald Trump dan Netanyahu “
Insiden kekerasan ini juga memicu perbincangan di kalangan netizen dan memunculkan diskusi tentang pentingnya menjaga etika dan fair play dalam olahraga, terutama di lingkungan akademis. Diskusi ini diharapkan dapat mendorong kesadaran dan tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.