Jejak Cerita – Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa generasi muda cenderung menghabiskan uang untuk memenuhi gaya hidup tertentu. Menurut Riset OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2024, yang dilakukan bersama lembaga riset Nielsen IQ, skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia mencapai 41,25. Skor ini relatif stabil dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar 41,16.
“Tahun 2024 ini, skor kesehatan finansial orang Indonesia telah mencapai 41,25. Walaupun terjadi sedikit kenaikan, masih banyak usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai kondisi finansial yang lebih sehat. Peningkatan skor ini menunjukkan kemajuan, namun tetap memerlukan perhatian lebih dalam hal perencanaan dan pengelolaan keuangan pribadi. Edukasi dan kesadaran finansial harus ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan,” kata Inggit Primadevi, Director NielsenIQ Indonesia, saat Konferensi Pers Peluncuran OCBC Financial Fitness Index 2024 di Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2024).
“Simak Juga: Pajak untuk 377 Ribu Orang Super Kaya, Usulan pada Pemerintah”
Meskipun semakin banyak generasi muda yang menyiapkan dana darurat untuk masa depan, sebanyak 80 persen masyarakat sering mengeluarkan uang demi mengikuti gaya hidup tertentu. Terkadang, pengeluaran impulsif ini malah diambil dari dana darurat yang seharusnya digunakan untuk situasi darurat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun literasi keuangan meningkat, pengelolaan dana masih menjadi tantangan.
Sementara itu, sekitar 57 persen dari mereka yang telah berinvestasi justru mengalami kerugian. Ini menunjukkan bahwa banyak orang belum sepenuhnya memahami risiko investasi. Dengan ekonomi global yang tidak stabil, orang Indonesia lebih cenderung menabung untuk dana darurat daripada berinvestasi. Namun, tujuan menabung seringkali untuk mendanai hobi dan perjalanan, bukan untuk keamanan finansial jangka panjang.
“Setelah melewati dua tahun pandemi dan fase ‘revenge spending’, orang Indonesia harus lebih berhati-hati dalam menjaga kondisi finansial mereka. Penting untuk menemukan keseimbangan antara mengejar kebahagiaan dan menjaga kesehatan finansial. Kesehatan finansial yang baik tidak hanya memerlukan disiplin dalam menabung dan berinvestasi, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang perencanaan keuangan jangka panjang,” tambah Inggrid.
“Baca Juga: Kepala BPOM Baru, Siap Atur Harga Obat Setara Negara Tetangga”