Jejak Cerita – Situasi ricuh mengguncang internal DPC Demokrat Jember karena terkuaknya dugaan penggelapan dana partai sebesar Rp 500 juta. Permasalahan ini muncul ketika mantan Ketua DPC Partai Demokrat, Try Sandi Apriana, tidak dapat mempertanggungjawabkan laporan keuangan partai saat proses transisi kepemimpinan ke Mahathir Muhammad sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPC.
Pernyataan Try Sandi Apriana pada rapat pleno 28 Juli 2024 mengungkapkan ketidaktahuan terhadap penggunaan dana partai, memicu kekhawatiran di antara pengurus dan anggota. Peralihan kepemimpinan dari Try Sandi ke Mahathir Muhammad semakin memperumit situasi, dengan fokus utama pada ketidakjelasan anggaran dan keuangan partai.
“Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Penghapusan Pajak Tiket Pesawat”
Pada rapat tersebut, Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat DPD Jawa Timur juga hadir untuk memeriksa kesehatan keuangan partai. Try Sandi dan Bendahara Hermawan gagal memberikan penjelasan yang memuaskan terkait saldo dan penggunaan dana partai, memperburuk keadaan dan menambah ketegangan di dalam rapat tersebut.
Mahathir Muhammad sebagai Plt. Ketua DPC Demokrat Jember menegaskan komitmennya untuk transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan partai. Meskipun menghadapi kendala dalam komunikasi dengan Try Sandi yang tidak kooperatif, Mahathir bertekad untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik. Dia berencana untuk meningkatkan keterbukaan dan menata ulang manajemen keuangan demi memulihkan kepercayaan publik terhadap partai. Dengan sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip integritas yang ketat.
Dalam jangka waktu 14 hari setelah rapat pleno, Try Sandi diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi dan mempertanggungjawabkan dana partai. Namun, jika tidak ada langkah konkret, Mahathir tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan tim hukum dan mengambil tindakan hukum sesuai dengan tingkat keseriusan pelanggaran. Try Sandi Apriana enggan memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait dugaan skandal penggelapan anggaran partai. Hal ini meninggalkan pertanyaan besar di kalangan anggota partai dan masyarakat.
Skandal penggelapan dana partai ini bukan hanya mengancam kestabilan internal DPC Demokrat Jember. Namun, juga mencoreng citra transparansi dan kepercayaan publik terhadap partai politik. Langkah-langkah lanjutan yang diambil oleh Mahathir Muhammad akan menjadi penentu keberlanjutan dan integritas organisasi ini di masa depan.
“Simak Juga: Polda Metro Ungkap Pabrik Bakso Ilegal, Bukan dari Daging Sapi”