jejakcerita.com – Pemerintah memberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid. Kebijakan ini disambut positif oleh para produsen otomotif, termasuk Mitsubishi Motors Corporation. Insentif ini diharapkan dapat mendorong peluncuran dan produksi mobil hybrid di Indonesia.
President and CEO Mitsubishi Motors Corporation, Takao Kato, mengungkapkan bahwa pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, telah mencapai produksi sebanyak 1 juta unit kendaraan sejak mulai beroperasi pada 2017. Keberhasilan ini menjadi landasan kuat bagi Mitsubishi untuk terus berinovasi.
“Kami bangga dengan pencapaian pabrik di Cikarang yang telah memproduksi 1 juta unit. Ke depan, pabrik ini akan menjadi pusat produksi model-model baru, termasuk mobil hybrid,” ujar Takao Kato.
Rencana Mitsubishi ini mencerminkan komitmen mereka untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, langkah ini juga diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia sebagai basis produksi otomotif di kawasan Asia Tenggara.
” Baca Juga: Honda dan Nissan Berencana Merger, Hadapi Persaingan Otomotif “
Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) berkomitmen untuk meningkatkan volume produksi kendaraan di pabriknya di Cikarang, Jawa Barat. Takao Kato, President and CEO Mitsubishi Motors Corporation, menyatakan bahwa pabrik tersebut akan memproduksi lebih banyak model baru, termasuk kendaraan listrik seperti hybrid.
“Kami akan meningkatkan volume produksi MMKI lebih besar lagi, sekaligus memperkenalkan banyak model baru, termasuk electric vehicle seperti hybrid,” ujar Kato dalam kunjungannya di Cikarang, beberapa waktu lalu.
Kato juga mengungkapkan bahwa Mitsubishi, bersama dengan beberapa pabrikan otomotif lainnya, telah berdiskusi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Diskusi tersebut bertujuan membahas besaran insentif mobil hybrid yang ideal untuk mendorong pertumbuhan pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
“Tentunya, insentif yang lebih tinggi akan sangat membantu kami. Langkah pemerintah Indonesia memberikan insentif hybrid merupakan awal yang baik. Menurut saya, penting bagi pemerintah untuk memikirkan strategi elektrifikasi yang lebih komprehensif di masa depan,” tambah Kato.
” Baca Juga: Menko Airlangga: PPN 12% Sesuai Amanah Undang-Undang “
Mitsubishi Motors terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang tengah dipertimbangkan adalah produksi lokal Xpander Hybrid untuk pasar dalam negeri. Sebelumnya, Mitsubishi telah memperkenalkan Xpander Hybrid di Thailand pada Februari 2024, tetapi model tersebut belum dirilis di Indonesia.
Mitsubishi sebelumnya pernah menjual model hybrid di Indonesia, yaitu Outlander PHEV. Namun, harga model ini lebih dari Rp1 miliar karena diimpor langsung dari Jepang, sehingga terbatas untuk segmen tertentu. Takao Kato, President and CEO Mitsubishi Motors Corporation, membuka peluang untuk memproduksi Xpander Hybrid secara lokal di Indonesia guna menekan harga jual dan membuatnya lebih terjangkau bagi konsumen.
“Di masa mendatang, ya mungkin kami akan memproduksi Xpander Hybrid secara lokal. Tapi untuk saat ini, detailnya masih menjadi rahasia,” ujar Kato.
Pabrik Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat, yang telah memproduksi lebih dari 1 juta unit kendaraan sejak 2017, menjadi salah satu kandidat utama untuk produksi lokal Xpander Hybrid. Langkah ini sejalan dengan kebijakan insentif pemerintah seperti Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), yang bertujuan mendorong pertumbuhan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.